Beberapa dari kalian penikmat kopi mungkin tidak tahu cara kerja kafein dalam tubuh selama ini. Selain membuat melek, kopi juga memiliki banyak manfaat lainnya karena kandungan kafein yang terdapat didalam secangkir kopi. Kafein pada secangkir kopi berguna untuk mendorong energi sehingga peminumnya menjadi lebih terjaga untuk beberapa jam. Normalnya pada secangkir kopi memiliki kandungan kafein hingga 95 mg. Jumlah kafein yang besar inilah yang membantu peminumnya menjadi lebih terjaga.
Akan tetapi, apakah kalian tau bagaimana cara kerja kafein dalam tubuh? Apakah benar kafein sangat berpengaruh membuat seseorang lebih terjaga atau hanya sugesti saja? Langsung saja berikut penjelasannya.
Apa itu kafein?
Kafein merupakan zat psikoaktif alami yang biasa kita ketemui pada kopi, yang awalnya ditemukan pada tumbuhan seperti biji kopi, kakao dan daun teh. Benar, kafein bisa kalian temukan bukan hanya pada kopi namun juga pada olahan coklat dan teh. Namun tentu saja kandungan kafein pada satu porsi penyajian teh maupun coklat tidak sebesar kopi. Terlebih lagi pada coklat karena beberapa produk kakao tentu saja sudah mengalami banyak proses pengolahan.
Zat kafein merupakan senyawa alkaloid xantina berbentuk kristal yang memiliki rasa pahit. Rasa pahit inilah yang kalian temukan pada produk kopi, teh dan juga coklat. Namun pada beberapa coklat mungkin kalian tidak merasakannya karena sudah banyak mengalami proses pengolahan. Kalian bisa coba langsung pada produk coklat murni yang biasa digunakan untuk membuat kue yang tidak memiliki kandungan gula.
Selain pada olahan diatas, saat ini kafein sudah banyak digunakan pada obat-obatan seperti untuk obat flu, alergi dan pereda nyeri. Tujuannya adalah untuk mengurangi resiko terjadinya gangguan saraf terutama pada penderita parkinson dan demensia.
Bagaimana cara kerja kafein?
Kandungan adenosin merupakan kandungan yang sama dimiliki oleh kafein dan zat dalam otak. Adenosin pada otak digunakan untuk beristirahat sedangkan kafein berfungsi memperlambat laju syarat sehingga adenosin lebih sedikit sampai pada saraf otak. Karena itu ketika adenosin yang mencapai otak lebih sedikit, otak akan menjadi tetap terjaga dan mencegah untuk tertidur.
Kafein memiliki sifat ampifilik yang berarti kafein dapat menembus masuk keseluruh membran tubuh dengan bebas. Karena itu biasanya kafein diserap tubuh dalam waktu cepat sekitar 15 hingga 45 menit saja. Ketika kafein sudah masuk kedaerah otak, maka ia akan bekerja sangat cepat. Karena itu kadang beberapa dari kita sering tertarik untuk meminum porsi kedua atau menambah porsi secangkir kopi.
Namun, bagi beberapa orang yang memiliki toleransi rendah terhadap kafein, kopi dapat memiliki efek negatif. Mengkonsumsi kopi dengan kadar tinggi dapat menyebabkan kecemasan, gelisah hingga peningkatan detak jantung.
Menurut riset, batas konsumsi kafein harian pada tubuh adalah 400 mg per harinya. Ini setara dengan 4 hingga 5 cangkir kopi. Meski para ahli berpendapat dengan kadar kafein sebanyak itu dalam sehari, tidak ada efek samping berbahaya dan merugikan. Namun tetap saja tidak dianjurkan untuk langsung meminum kopi porsi kedua setelah porsi pertama selesai. Usahakan memiliki jeda sekitar satu jam setelah kopi pertama, kedua dan berikutnya habis.
Jadi, kurang lebih diatas sudah dijelaskan bagaimana cara kerja kafein hingga mampu membuat tubuh menjadi lebih terjaga dari ngantuk. Namun bagaimanapun, bahaya konsumsi kopi juga mengintai. Jadi kita harus tetap sadar dan menakar dalam mengkonsumsi sesuatu.